Rabu, 20 Juni 2012

MANFAAT BESAR SEBUAH DONGENG


MANFAAT BESAR SEBUAH DONGENG

     Di era globalisasi seperti sekarang ini, komunikasi antara anak dengan orang tua semakin dangkal. Sejak bangun tidur hingga menjelang tidur kembali, anak-anak dihadapkan pada televisi yang menyajikan beragam acara, mulai dari film kartun, musik, hingga sinetron yang acapkali bukan tontonan yang pas untuk mereka. Bila sudah bosan dengan acara yang disajikan, anak-anak dapat pindah pada permainan lain seperti video game, playstation atau game-game online lainnya. Sehingga mendongeng, saat ini bukanlah suatu kegiatan yang populer lagi di mata anak-anak. Padahal apabila kita memahami betapa besarnya manfaat mendongeng, baik bagi si anak maupun bagi orang tua sendiri, mungkin kita sebagai orang tua tidak akan melewatkan begitu saja kegiatan ini. Pada anak usia dini / prasekolah, dongeng dapat membantu mengembangkan kosa kata mereka. Hanya saja cerita yang dipilihkan tentu harus yang sederhana dan kerap ditemui anak sehari-hari. Misalnya dongeng-dongeng tentang binatang. Melalui media penokohan binatang dalam cerita atau dalam dongeng, akan lebih mudah  dan lebih efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada mereka, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati, seperti nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, keberanian maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari, seperti pentingnya makan sayur, pentingnya menggosok gigi, pentingnya berdo’a sebelum tidur dan kebiasaan-kebiasaan positif lainnya. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai pesan moral dan teladan yang ingin disampaikan, karena dalam metode mendongeng melalui media binatang ini si pendongeng atau orang tua, tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak. Dengan demikian harapannya nilai dan pesan moral yang terselip di dalamnya dapat diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kegiatan mendongeng, ada beberapa aspek perkembangan anak yang dikembangkan, antara lain :
a)     Mengasah daya pikir dan imajinasi anak
b)     Melatih daya tangkap dan daya konsentrasi anak
c)      Berlatih mendengarkan
d)     Menambah perbendaharaan kata
e)     Mengembangkan kemampuan bahasa dan bicara anak
f)      Mengembangkan perasaan sosial dan daya sosialisasi anak
g)     Mengembangkan moral dan budi pekerti anak dengan mengenal nilai-nilai positif dan negatif
h)     Mengembangkan aspek kognitif, afektif dan konatif anak
i)       Mengembangkan emosi anak

      Disamping bermanfaat untuk mengembangkan beberapa aspek kecerdasan anak, mendongeng juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan moral secara sederhana, karena caranya yang menarik dan mudah dimengerti oleh anak, sehingga diharapkan memudahkan anak untukdapat memahami dan pada akhirnya tertarik untuk meneladani sikap-sikap positif dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut.

Jenis-jenis cerita yang dibawakan dalam dongeng bisa tentang Legenda (asal-usul tempat), Mite (kisah-kisah ghoib), Sage (sejarah), Parabel (unsur keagamaan), cerita Jenaka (lelucon), atau cerita Fabel (cerita binatang). Dalam topik ini kami mengangkat cerita tentang binatang (fabel), dengan harapan ingin menyampaikan pesan moral kepada anak agar :
a)     Anak dapat lebih mencintai makhluk hidup
b)     Membiasakan mengucap kata-kata “ma’af”, “terima kasih”
c)      Memiliki hati yang selalu bersyukur
d)     Senang memiliki teman dan sahabat yang baik
e)     Kesetiakawanan
f)      Sikap pemberani untuk membela yang lemah
g)     Suka menolong
h)     Membiasakan berdo’a


“ SI MOMON YANG PEMBERANI
DAN BAIK HATI”
Suatu hari, di sebuah hutan yang sudah mulai gersang, terdengar suara “zzzzzzz....... hhggg zzzzzzzzzz.....” Ternyata ada seekor harimau yang sedang tertidur lelap dan bermimpi... nyam... nyam... nyam....enaak.... Tiba-tiba ada suara ngung..... ngung.... ngung..... Seekor lebah, sedang terbang kesana kemari mencari bunga yang sedang mekar untuk dihisap madunya. Kemudian hap...!! dia hinggap di suatu tempat dan mulai pasang kuda-kuda untuk menghisap sang madu. Tapi tiba-tiba.... “haaauww.....hhuawww... siapa yang telah berani menganggu tidur dan mimpi siangku... hhuaawww...” Terkejut tidak kepalang si Bee... ternyata yang dihinggapinya bukan sekuntum bunga, tapi hidung si Hori sang harimau penguasa hutan, yang penuh dengan kumis hitamnya. Menyadari hal itu langsung saja si Bee terbang tinggi menjauh dari Hori. Sambil terbata-bata dia berkata “ Aaa..aampun Tuan Hori yang gagah perkasa. Aa.. aa..aku tidak tahu, kalau tadi aku hinggap di hidungmu. Aku pikir tadi bunga yang indah. Sekali lagi maaf ya Tuan Hori..." Bee sangat ketakutan melihat Hori marah. Kemudian dia cepat-cepat terbang jauh meninggalkan Hori sang harimau.
“Hhuaww... berani-beraninya kamu mengganggu istirahatku. Kalau aku bisa terbang, pasti ku kejar kamu. Hemm..” Tiba-tiba terdengar lagi suara “kruwwkk... kruwwk” aduh.... perutku laper sekali.... mana tidak ada makanan lagi. Semua binatang-binatang di hutan ini sudah banyak yang mati, karena hutan mulai gersang. Herrr.... Kemana aku harus mencari makan siangku ya... Hemm... coba aku ke pinggir hutan, barangkali ada santapan lezat di sana... herr..... Si Hori pun bangkit dari tidurnya, dan berjalan menuju ke pinggir hutan.
Sementara itu, dipinggir hutan, ada seekor Sapi Moumouw yang sedang menikmati makan rumput hijau dan subur. “Nyam... nyam.. nyam... Alhamdulillah.... enak sekali ternyata rumput di sini. Semuanya segar-segar dan manis sekali rasanya. Aku makan yang banyak ahh... biar air susuku bertambah banyak. Kalau aku banyak makan sayuran, pasti tubuhku akan bertambah sehat, dan air susuku akan semakin manis & segar rasanya. Pasti teman-teman tambah suka nanti. Nyam.. nyam.. nyam...” Dengan tenang dan nikmatnya, Si Moumouw menggigit dan mengunyah rumput-rumput hijau kesukaannya. Ia tidak sadar kalau ada yang sedang mengintai di balik semak-semak. Akhirnya, karena sudah kenyang Si Moumouw pun berniat mau pulang. Dia juga ingat pesan mamanya kalau main tidak boleh jauh-jauh. Dan kalau sudah siang harus pulang, bobok siang, biar badannya tetap sehat. 
Tapi begitu Moumouw akan beranjak dari tempat berdirinya, tiba-tiba... “ Hhauww.....   mau kemana kamu Moumouw.... Ha ha ha.... kamu tidak boleh pergi kemana-mana, karena kamu adalah santapan makan siangku hari ini... hwa ha ha.....” Si Hori tiba-tiba keluar dari semak-semak, menghadang Moumouw supaya tidak bisa pergi dari tempat itu. Kaget bukan kepalang si Moumouw. Takut, takut dan takut sekali rasanya dia... “Aaa...aa..... ampun Tuan Hori.... ijinkan aku pulang. Aku harus pulang, nanti mamaku bingung cari aku, kasihan kalau mamaku bingung. Tolong ya Tuan Hori....” kata Si Moumouw memohon belas kasihan kepada Si Hori. Akan tetapi apa jawaban sang harimau. “Heerrrr.... tidak boleh.... kamu tidak boleh pergi dari sini.... hwa hwa hwaa.....” Moumouww pun semakin ketakutan. Rasanya hampir tidak kuat ia menyangga tubuhnya yang bongsor itu. Air matanyapun menetes. Dia menyesal, mengapa tadi tidak menghiraukan apa yang dikatakan ibunya. “Moumouw anakku, kamu boleh mainan dan pergi main. Tapi inget, tidak pakai jauh-jauh ya, apalagi sampai di pinggir hutan.... bahaya... banyak binatang buas di sana”. “Baik Bu” jawab Si Moumouw waktu itu. Tapi sekarang semuanya sudah terlambat, dia hanya pasrah dan berdo’a kepada Allah, semoga akan ada keajaiban yang akan Allah berikan.
Sementara itu, jauh di atas pohon rambutan yang tidak jauh dari tempat itu, ada seekor monyet yang menyaksikan peristiwa itu. Dia merasa kasihan melihat Moumouw sahabatnya terancam bahaya. Tiba-tiba dia inget sesuatu...  dan.. wwiiing.... melesatlah dia dengan lincah, sambil bergelantungan di pohon. “Uu’ AA’, II’ UU’, UU’...”
Dan si Moumouw akhirnya pasrah... Sambil terus meneteskan air mata, dia selalu menggumam “Ma... maafkan Moumouw ya Ma.... huu... hu... '. Ditengah-tengah Moumouw menangis, berkatalah Si Hori “Sudah puas kamu menangis Moumouw. Hwa ha ha... sebentar lagi kamu akan mengisi perutku yang keroncongan ini. Dan aku akan tidur panjaang... karena perutku sudah kenyang. Hwa... ha... ha..”
Tiba-tiba... Dooor...... “Hai suara apa itu..” tanya  Si Hori terkejut. “Uu’ Aa’ uu’ aa’, "Hori ... ayo cepat lari... ada pemburu di dekat sini. Cepat, kalau kamu mau selamat, harus segera masuk ke dalam hutan sekarang juga... ayo... uu’..  aa’... uu’.... ii’.... “Hai Momon, apa maksudmu. Tidak ada hujan tidak ada angin, tiba-tiba kamu menyuruhku masuk hutan. Herr.... “ . “Maaf Hori... aku cuman mengingatkan kamu aja, kalau ada pemburu yang sedang menuju kemari. Mereka mencari Harimau seperti kamu. Kalau tidak percaya, coba kamu naik ke atas pohon sini. Kamu akan melihat pemburu-pemburu itu dari sini. UU’’ aa’ uu’ ii’” “Hah... yang benar saja !! Herr...” “Uu’ Aa’ Uu’Aa’...” Tiba-tiba bunyi lagi untuk yang kedua kalinya “ Doorr...” “ Tuh kan Hori, apa aku bilang... ayo buruan, tunggu apa lagi”. Kali ini Hori sang Harimau perkasa tidak pakai pikir panjang, dia langsung melompat dan lari terbirit-birit meninggalkan Moumouw, calon santapan makan siangnya, masuk ke dalam hutan untuk bersembunyi.
Lega... rasanya Si Moumouw. Dia telah terhindar dari bahaya. “Mooo.... Moo.. Momon... terimakasih ya. Kamu telah menolong aku. Entah bagaimana nasibku kalau kamu tidak segera datang tadi. Oh ya.. ngomong-ngomong di mana pemburunya..?” “Uu’ Aa’ Uu’, tidak ada Moumouw” “Lho.. itu tadi, suara tembakan, suara apa ?” Si Momon tersenyum “uu aa’ uu’ aa’, itu tadi suara balon yang aku tusuk. Mirip ya... suaranya” Moumouw si sapi kebingungan, dia tidak mengerti apa maksud Momon. Melihat temannya bingung Momon pun langsung menjelaskan. “Begini Moumouw temanku, tadi waktu aku melihat kamu akan dimangsa oleh Si Hori, aku berpikir keras, bagaimana ya caranya agar Harimau buas itu tidak jadi memangsa kamu. Kemudian aku inget, tadi waktu perjalanan mau ke sini aku melihat ada balon yang nyangkut di pohon. Trus aku ambil, aku pakai buat nakut-nakuti si Hori, supaya tidak jadi memangsa kamu. Dan Alhamdulillah... ternyata Allah menyayangi kita, usaha itu berhasil. Kamu selamat dari bahaya Si Hori”. “Waah... hebat sekali kamu Momon, kamu memang cerdas, pemberani lagi. Terimakasih banyak ya telah menolong aku”. “Sama-sama. Eh... aku harus pulang... hari sudah siang.. aku harus bobok dulu”. “Iya... aku juga mau pulang, kasihan mamaku pasti khawatir menunggu aku. Sekali lagi terima kasih ya telah menolong... Semoga Allah membalas semua kebaikanmu hari ini.” “Aamiin...Aah... sudahlah Moumouw, kita kan bersahabat, jadi harus saling tolong menolong. Aku pluang dulu ya... Hati-hati di jalan.. Assalamu’alaikum...” “Wa’alaikum salam warohmah.... sampai ketemu lagi ya....Da da.....”
Akhirnya Si Moumouw dan Si Momon pun pulang ke rumah mereka masing-masing. Sepanjang jalan tiak henti-hentiya Moumouw mengucap syukur kepada Allah, atas perlindungan yang telah diberikan kepadanya.... Alhamdulillah... Alhamdulillah.... Alhamdulillah... Sejak saat itu, Si Moumouw tidak berani lagi melanggar nasehat ibunya. Dia takut terjadi musibah seperti apa yang telah dialaminya...

Lagu Pengantar Tidur, di akhir cerita :
Sapi is Cow, Sapi is Cow,
Monyet Monkey, Monyet Monkey,
Harimau is Tiger, Harimau is Tiger
Lebah Bee, Lebah Bee................

Hem.. hem.. hem.. hem, hem hem hem hem......
Hem hem hem...Hem hem hem,
Hem hem hem hem hem hem, hem hem hem hem hem hem,
Hem hem hem, hem hem hem.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar